dteksinews, Palu– Viralnya Video Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang mengaku hendak merampok uang negara, menuai sorotan banyak pihak.
Salah satunya, datang dari Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Prof Dr H Slamet Riadi Cante MSi.
Menurut Guru Besar Universitas Tadulako ini, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang mengeluarkan kata-kata akan merampok uang Negara dan sekaligus akan membuat Negara semakin miskin, merupakan pembelajaran yang kurang baik terhadap publik dan para legislator sebagai wakil rakyat.
“Idealnya sebagai wakil rakyat selalu menjadi sosok panutan,” jelasnya.
Kata pengamat kebijakan publik ini, sebagai wakil rakyat, mestinya yang bersangkutan, dalam setiap ucapan dan gerak langkahnya, memiliki nilai keteladanan, bukan justru sebaliknya cenderung mengumbar pernyataan yang tidak memiliki kepedulian terhadap kesulitan kondisi Negara saat ini.
“Ini adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga untuk mereka yang diberikan kepercayaan sebagai wakil rakyat agar memahami status dan perannya,” Jelas Prof Slamet.
Kata dia, realitas ini juga menjadi tantangan bagi para pimpinan Partai Politik (parpol) dalam proses rekruitmen terkait mengusung calon legislatif. Pimpinan parpol kata dia, seharusnya lebih mengedepankan jejak rekam, sikap dan karakter para caleg, sehingga menghasilkan anggota DPR dan DPRD yang pantas dan layak.
“Pola pragmatisme dan transaksional, atau karena hanya pertimbangan status sosial yang dimiliki orangtua, lalu kemudian menjadi pertimbangan untuk diusung menjadi calon legislator, sudah saatnya menjadi perhatian untuk dievaluasi oleh pimpinan parpol,” jelasnya.
Seharusnya lanjut Prof Slamet, proses kaderisasi di Parpol patut untuk lebih diutamakan, agar caleg memiliki kematangan berorganisasi dalam pembentukan karakter atau sikap.
“Kasus Anggota DPRD Gorontalo ini menjadi bahan pembelajaran bagi semua pihak, terutama Parpol dalam melakukan rekrutmen caleg. Harapannya parpol menghasilkan legislator yang mumpuni,” pungkasnya.(*/PRI)