dteksinews, Morowali- Ribuan warga Kecamatan Bumiraya dan Kecamatan Witaponda mengatasnamakan Gerakan Petani Indonesia Menguggat ( GAPIT) menggelar aksi damai, aksi damai dipicu karena adanya rencana pembangunan/ pemasangan pipanisasi di areal bendungan Sungai Karaopa, sehingga mereka melakukan penolakan kepada PT.BTIIG ( Baoshuo Taman Industry Invesment Group).
Aksi Damai dilakukan di halaman areal PT.BTIIG, Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali. Senin(5/5/2025).
Korlap Alimuddin dalam orasinya menyatakan sikapnya:
1. Bendung Irigasi Karaopa adalah sumber air utama pertanian wilayah Kec. Bumi Raya dan Kec. Witaponda, dimana kedua kecamatan tersebut penyangga pangan Kab. Morowali
2. Luas wilayah pertanian pengguna manfaat irigasi Bendung Karaopa sebesar lebih dari 2.500 Hektar meliputi 13 desa.
3. Bahwa berdasarkan peta, titik Lokasi rencana bangunan Intake PT.BTIIG terletak tepat di atas bendung Sungai Karaopa
4. Bahwa debit air irigasi dari bendung Karaopa yang sangat terbatas, bahkan tidak cukup untuk mengairi pertanian pada musim kemarau.
5. Bahwa dampak kerugian yang sangat besar dan berakibat pada hilangnya potensi pertanian.
6. Mempertimbangkan Program Ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia
7. Bahwa tidak ada sosialisasi yang dilakukan oleh PT.BTIIG terkait rencana Pembangunan Pembangunan Crossing Jalur Pipa Air Baku dan bangunan Intake di Sungai Karaopa menuju PT BTIIG.
Namun pada intinya Warga Bumiraya serta Witaponda menolak keras agar rencana pembangunan imtek di Sungai Karaopa dihentikan oleh Pihak PT BTIIG (Baoshuo Taman Industry Invesment Group).Kata Alimudin.
Ditempat sama, disaksikan Asisten 1 Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Rizal Badudin dan pihak Ekternal Manajer PT.BTIIG Cipto Rustianto, Perwakilan Masyarakat Bumiraya dan Witaponda Alimudin menandatangani surat pernyataan bersama yang isinya:
1. Pernyataan akan menghentikan sementara aktivitas di wilayah sekitaran Bendungan karaopang untuk selanjutnya dibahas lebih lanjut dalam pertemuan pada tanggal 14 -5- 2025 di kecamatan Bumi Raya dan menarik semua peralatan alat berat dari wilayah sekitaran Bendungan Karaopa .
Setelah usai melakukan kesepakatan antara PT.BTIIG dan Perwakilan Masyarakat Bumiraya serta Witaponda, masa aksi membubarkan diri. Aksi berjalan aman dan terkendali dibawa pengamanan Polres Morowali di bantu Brimob,TNI dan Security PT.BTIIG. (pri)