dteksinews, Makassar- Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menginisiasi doa bersama lintas agama menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan seluruh pasangan calon kepala daerah.
Doa bersama ini digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu, 24 November 2024, dan dihadiri berbagai elemen masyarakat serta tokoh lintas agama.
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh yang sudah berinisiatif menggelar kegiatan doa lintas agama untuk menghadapi Pilkada serentak 2024.
“Kalau mau tahu cerminan demokrasi Indonesia Timur, lihatlah Sulawesi Selatan. Untuk itu saya mohon kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan untuk sama-sama mempertahankan itu,” ajak Prof Nasaruddin Umar secara virtual dari Tanah Suci Mekah, Minggu, 25 November 2024.
Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta menyampaikan agar sama-sama berdoa menyukseskan Pilgub Sulsel dan Pilkada di 24 Kabupaten kota se-Sulsel.
“Saya menyampaikan pesan sebagai warga Bugis Makassar mari kita saling mendoakan. Apapun agamanya karena doa itu adalah salah satu senjata pamungkas bagi seluruh umat manusia,” lanjut Prof Nasaruddin Umar.
Untuk itu, Prof Nasaruddin berharap kepada seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel dan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk sama-sama menyukseskan pilkada serentak 2024.
“Jadi doakan juga lawan, sebagaimana mana Rasulullah mendoakan juga musuhnya. Mari kita doakan juga lawan kita untuk saling mendukung untuk naik ke atas,” ajak Prof Nasaruddin.
Ketua FKUB Provinsi Sulsel, Prof. Dr. H. Wahuddin Naro menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur Sulsel sudah menginisiasi doa bersama lintas agama untuk menghadapi Pilkada serentak 2024.
“Puji syukur bagi kita bahwa Indonesia jadikan sebagai role model dan hampir semua suku ada di Sulsel, selain dari 9 suku asli Sulawesi Selatan. Tuhan saja memberikan pilihan bagi kita semua. Jadi itu adalah kenikmatan. Kami mewakili FKUB mari kita jaga keberagaman itu dengan nilai budaya kita,” ajak Wahuddin dalam sambutannya.(***)