Scroll untuk baca artikel
Example 325x325
Example floating
Example floating
Example 728x250
BencanaBeritaDaerahSosialTNI Dan Polri

Kopda Yance Buktikan Arti Seorang Prajurit: Tak Pernah Tinggalkan Rakyat di Saat Sulit

62
×

Kopda Yance Buktikan Arti Seorang Prajurit: Tak Pernah Tinggalkan Rakyat di Saat Sulit

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

dteksinews, Palu – Langit di atas Palu menggantung kelabu sejak siang. Awan-awan pekat menggulung perlahan sebelum akhirnya pecah dalam hujan yang deras, membasuh jalan-jalan kota, halaman rumah, dan lorong-lorong sempit di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga. Air mengguyur sejak pukul tiga sore hingga menjelang malam, membuat genangan perlahan menjelma menjadi banjir yang mengepung pemukiman warga.

Sore itu, di tengah derasnya hujan dan riuh kepanikan, muncul sosok yang bergerak cepat. Dialah Kopral Dua Yance, Babinsa Kelurahan Duyu, Koramil-01/Palu Barat, Kodim 1306/Kota Palu Di balik seragam loreng yang basah oleh hujan, tersimpan keteguhan seorang prajurit yang memahami betul bahwa menjadi pelindung rakyat bukan sekadar tugas, melainkan panggilan nurani.

Example 300x600

Ketika air mulai merayap masuk ke rumah-rumah dan ketinggiannya mencapai paha orang dewasa, sebagian warga memilih mengungsi, sebagian lain masih berjuang menyelamatkan barang berharga. Namun Kopda Yance memilih jalan berbeda. Ia menyisir tiap sudut wilayahnya, menyapa pintu demi pintu, memastikan tak ada satu pun warganya yang tertinggal, apalagi terjebak.

Lalu ia menemukan Indo Asse. Seorang perempuan renta, 80 tahun usianya, terbaring lemah di sudut rumah yang telah dikepung air. Tubuhnya yang ringkih nyaris tak berdaya, dan tak ada satu pun anggota keluarga yang mampu membawanya pergi. Di saat seperti itu, waktu adalah musuh. Tapi bagi Kopda Yance, rasa kemanusiaan lebih cepat dari logika.

Tanpa banyak bicara, ia membungkuk, meraih tubuh sang nenek dengan kelembutan yang tak lazim dari seorang prajurit perang. Digendongnya Indo Asse, seolah menggendong ibunya sendiri. Langkahnya mantap menembus derasnya air, menuju tempat aman. Seorang tentara menjadi jembatan antara harapan dan keselamatan.

“Aksi seperti ini bukan yang pertama dari beliau,” ujar Lurah Duyu, Erni, S.AP, ketika ditemui di Jalan Jamur, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Palu, Jumat (25/4/2025) malam.

“Kopda Yance selalu sigap. Gercep kalau ada masalah di wilayah. Warga merasa terlindungi karena tahu beliau ada.”lanjutnya.

Hingga malam beranjak ke larut, pukul 22.30 WITA, Kopda Yance masih terus berjibaku. Kali ini, bukan dengan menggendong warga, melainkan turun ke dalam gorong-gorong drainase yang tersumbat. Ia angkat satu per satu tumpukan sampah yang menghambat jalannya air. Tangannya kotor, tubuhnya basah, tapi senyumnya tak luntur. Karena setelah itu, air pun surut. Rumah-rumah tak lagi dikepung luapan.

Dalam diamnya, Kopda Yance sedang mengajarkan satu hal yang barangkali mulai langka di tengah riuh dunia: bahwa menjadi pelayan rakyat tak selalu tentang kekuasaan atau jabatan, tapi tentang hadir dan bertindak, tepat saat rakyat membutuhkan.(Penrem_132).

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *