dteksinews, Palu- Ari Usama, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu menyoroti tentang kondisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan solar subsidi yang ada di Sulawesi Tengah. Masalah ini adalah salah satu masalah yang sangat berdampak pada masyarakat, terutama masyarakat yang berkendara baik roda satu maupun roda dua karena bahan bakar minyak adalah salah satu hal yang perlu digunakan bagi kendaraan.kata Ari melalui keterangan tertulisnya, Minggu(/2025)
Sekarang ini banyak sekali SPBU/Pertamina yang kemudian memiliki antrian sangat Panjang bahkan banyak truk yang rela mengantri sampai dengan larut malam serta seringkali BBM/Solar selalu ditemukan cepat habis tidak seperti biasanya.
Hal ini yang membuat kami berasumsi apakah kejadian tersebut terjadi karena tingkat komsumsi masyarakat terhadap BBM/Solar meningkat atau adakah hal lain yang me¬nyebabkan hal tersebut terjadi.
Hal lain yang menjadi dugaan kami terkait kejadian kelangkahan BBM/Solar Bersubsidi yang berada di Sulawesi Tengah di akibatkan banyak aktifitas distribusi yang dilakukan secara illegal ke perusahan-perusahaan tanpa memprioritaskan distribusi ke pertamina pertamina yang ada, di Sulawesi Tengah yang dilihat dari pada aktifitas mobil tangki warnah biru putih yang selalu melintas.kata Ari.
Lanjut Ari, “sehingga hal ini makin menjadi sorotan saat ada kemudian mobil truk tengki diduga Memuat Solar Bersubsidi Untuk Dijual Ke Perusahaan Tambang di sulawesi tengah terkhususnya darah Morowali” ujar Ari
Ari usama, menyimpulkan persoalan ini adalah persoalan yang harus selalu diperhatikan dan dikawal oleh kami, Sehingga kami Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu meminta kejelasan kepada Polda Sulawesi tengah dalam hal ini Diretur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) untuk dapat membarikan penjelasan pada apa yang terjadi pada kondisi kelangkaan BBM/Solar sekarang ini.
Ari menegaskas, harus ada tindakan tegas kepada perusahaan yang melakukan distribusi BBM/Solar ilegal Jangan sampai ada dugaan aktifitas legal terkait distribusi BBM/Solar ini ternyata mendapat bakingan dari petinggi Polda dan menduga Polda kongkalikong dengan beberapa perusahaan dalam hal tersebut. Polda harus tegas untuk kepentingan masyarakat luas.Pungkas Ari(pri)



















