dteksinews,Morowali-Terkait adanya penyakit menular khususnya HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang terjadi di Kabupaten Morowali,dari tahun 2024 hingga tahun 2025 wilayah Bahodopi kasusnya tertinggi.
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Morowali bahwa, data kasus warga yang terindikasi penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) tahun 2023 sebanyak 62 orang, tahun 2024 sebanyak 74 kasus , dan tahun 2025 ini per bulan januari hingga bulan Juli 2025 kasus baru sebanyak 49 kasus,dari 49 kasus HIV yang paling tertinggi di daerah Kecamatan Bahodopi sebanyak 31 orang ”
Dengan adanya kasus HIV ini,harapanya bukan saja Dinas Kesehatan yang menangani masalah ini,akan tetapi semua stekholder ikut terlibat dalam penanganan kasus HIV dan sosialisasi terkait tentang bahaya HIV ,sehingga masyarakat semakin paham akan bahaya HIV ini,dan mohon semua sektor bisa terlibat sosialisasinya.
Kata Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengedalian Penyakit,Dan Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan, Pengedalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten Morowali DR.Marice, kepada dteksinews.co.id di ruang kerjanya,Senin(25/8/2025).
Menurut DR.Marice bahwa,berkaitan dengan penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) di tahun 2024 ada sebanyak 74 kasus,itu kita lakukan didalam Skrining kepada pasien dan kita lakukan ini bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan, TNI-Polri, kita juga melakukan pemeriksaan ditempat- tempat berisiko atau penjajan sex dan Ibu hamil.kata Marice.
“Untuk tahun 2025 ini ditemukan lagi kasus baru HIV sebanyak 49 kasus dan paling banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Bahodopi sebanyak 31 kasus HIV,” ujar Marice.
Harapan kami terkait penanganan kasus HIV ini,yang hergeak bukan hanya Dinas Kesehatan ,bagaimana hidup dilingkungan yang sehat ,kita berharap semua lintas sektor ikut berperan aktif dalam penanganan kasus HIV ini.
Dalam penanganan HIV bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, kami menghimbau kepada masyarakat tetap menjaga lingkunganya, karena keberhasilan ini tanggung jawab semua sektor.
Penyakit HIV penularan dengan cara berhubungan sex soal,diharapkan pasangan hidup harus hidup sehat dan dilarang berhubungan bukan pasangannya.
Kemudian juga ,terkait pendidikan bahwa penyakit HIV itu ada Vase- vase, ada Vase awal itu harus kebal,biasanya penyakit HIV, apakah karena korban ada indikasi penyakit penyertanya,sehingga bisa menurunkan daya tahan tubuh.
“Kami terus melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV ,terutama Sekolah-sekolah dan melakukan pemeriksaan darah terutama kepada sasaran berisiko, kenapa HIV itu diketahui tinggi penyeratanya,karena kita proaktif melakukan pemeriksaan pada sasaran berisiko, sehingga diketahui penyakit HIV tersebut.
Untuk kasus baru HIV kita temukan umur paling rendah umur 17 tahun dan diatas 17 tahun usia produktif, ini yang kita lakukan pengenalan kepada sekolah- sekolah bagaimana deteksi dini,pencegahan dan penanganannya,”ungkap Marice.
Ditambahkan Marice, Pada kasus ini kita lakukan penanganan secara gratis, yang sudah disiapkan oleh Negara,kita berikan obat agar tetap daya tubuh tetap kuat dan sehat.
Serta diharapkan untuk teman-teman berisiko, lebih terbuka,sehingga ketika ada sasaran berisiko, harus cepat melaporkan kepada tim medis terdekat,dalam hal ini Puskesmas.
“Terkait maraknya penyakut HIV ini, adalah adanya populasi yang besar dalam kehidupan sosial yang bebas,kami kesulitan, kami tidak dapat mendapatkan informasi sasaran berisiko tempatnya ada disini,” ucap Marice
Masih Kata Marice, Kalau dalam teknis tidak kesulitan,akan tetapi dalam hal mendapatkan sasaran belum ada keterbukaan dari lintas sektor, ada akan tetapi belum ditingkatkan lagi,sehingga kita bisa medeteksi dini dengan cepat ,dan jangan seperti gunung es,akan tetapi kami ingin lebih cepat mendapatkan informasi kepada sasaran berisiko tadi.kata Marice.
Kalau terkait sasaran berisiko, kita belum menemukan mengunakan Narkoba, akan tetapi kita lebih pada sasaran HIV nya bukan Narkoba, dan alat serta pengobatan kita berikan secara cuma- cuma
“Kasus HIV yang baru ditemukan ini,rata- rata dari penduduk luar, yang terindikasi penyakit menular HIV ini adalah laki-laki dan perempuan.
Kasus baru HIV yang ditemukan di wilayah Bahodopi ada karyawan perusahaan dan bermacam- macam statusnya,” ujar Marice
Untuk itu, harapanya terkait kasus baru HIV, masyarakat harus hidup sehat,dijaga pasangan, jangan gonta ganti pasangan, anak- anak muda tetap menjaga pengaulan bebas, kolaborasi yang kuat semua stekholder agar penanganan kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat diatasi segini mungkin, dan tentunya juga tetap menjaga Iman dan Tagwa kepada Tuhan, agar tetap terhindar dari bahaya HIV. Ungkap Marice.
Selanjutnya untuk data kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang ada di Kabupaten Morowali yaitu:
Kec Bahodopi 31 kasus
Kec Bungku Timur 4 kasus
Kec Bungku Tengah 8 kasus
Kec Bungku Barat 2 kasus
Kec Bumiraya 2 kasus
Kec Witaponda 2 kasus .pungkas DR Marice.(PRI)