Scroll untuk baca artikel
Example 325x325
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaNasionalPemerintah

Dirjen Keuda Kemendagri Agus Fatoni Sosialisasikan SIMPONI MBG SIPD

93
×

Dirjen Keuda Kemendagri Agus Fatoni Sosialisasikan SIMPONI MBG SIPD

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

⁹dteksinews,Jakarta-Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni mensosialisasikan program Sistem Monitoring Terpadu Makan Bergizi Gratis melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIMPONI MBG SIPD). Inovasi ini merupakan sistem pelaporan untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara terpadu program MBG di seluruh Indonesia.

“Sosialisasi ini bertujuan agar daerah-daerah memahami tata cara pelaporan program MBG melalui SIPD. Selain itu, sosialisasi juga dimaksudkan agar mendapatkan saran dan masukan dari daerah untuk penyempurnaan SIMPONI MBG SIPD,” ucap Fatoni saat Sosialisasi SIMPONI MBG SIPD melalui zoom meeting pada Senin (04/08/2025).

Example 300x600

Sebagai informasi, SIMPONI MBG SIPD merupakan suatu sistem pelaporan yang memonitoring program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terintegrasi dengan SIPD. Pelaporan ini dilakukan oleh setiap daerah kepada Menteri Dalam Negeri dan Badan Gizi Nasional sehingga seluruh pelaksanaan program MBG di daerah dapat diketahui pelaksanaannya. Selain itu, sistem ini dapat mempermudah pelaporan menjadi lebih efektif, efisien dan akuntabel.

SIMPONI MBG juga mendukung program satu data karena seluruh data pelaksanaan MBG terintegrasi menjadi satu, yaitu pada SIPD. Sistem tersebut terintegrasi dengan seluruh proses pemerintahan daerah, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, penatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kemudian, SIMPONI MBG SIPD juga dapat menghemat anggaran hingga miliaran rupiah, antara lain menghemat penggunaan Alat Tulis Kantor (ATK) ATK, penggunaan sistem, penggunaan listrik, pemanfaat Sumber Daya Manusia (SDM) hingga waktu pelaporan.

“SIMPONI MBG SIPD untuk memantau program MBG tentu menghemat biaya pembuatan aplikasi dengan estimasi sekitar Rp 1 Miliar/daerah atau setara Rp 8,2 triliun. Selain itu, melalui SIPD dapat memangkas penggunaan kertas dan perjadin hingga Rp 16 miliar,” ucap Fatoni.

Oleh karena itu, Fatoni menilai perlu adanya program pengawasan yang jelas sehingga seluruh stakeholder, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat mengetahui capaian, tren dan kinerja di tiap daerah secara real time. Tak hanya itu, ketersediaan data melalui SIMPONI MBG melalui SIPD dapat mempercepat realisasi dari program MBG.

“Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan inovasi pengembangan Dashboard Tematik MBG di SIPD yang dapat diakses lintas instansi, termasuk oleh Badan Gizi Nasional dan pemerintah daerah,” ucap Fatoni.

“Dashboard tersebut dapat digunakan untuk mewujudkan satu data, satu proses, dan memudahkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi,” sambungnya.

Fatoni menegaskan bahwa SIMPONI MBG SIPD sangat penting diterapkan oleh pemerintah daerah agar tujuan penyelenggaraan MBG di seluruh Indonesia dapat dicapai secara efektif. Menurutnya, dengan SIMPONI MBG SIPD, tantangan dan hambatan pembangunan daerah dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga kinerja pemerintah dapat lebih optimal.

“Manfaat bagi pemerintah daerah adalah meningkatkan efisiensi dan transparansi pelaporan SIPD untuk program prioritas nasional dan menyediakan data real-time untuk evaluasi dan pengambilan keputusan daerah,” kata Fatoni.

Sementara itu, manfaat bagi pemerintah pusat adalah dapat memperoleh data terintegrasi secara nasional mengenai pelaksanaan MBG di seluruh daerah dan memudahkan proses monitoring dan evaluasi lintas sektor terhadap pelaksanaan MBG. Terakhir, tentunya mendukung kebijakan berbasis bukti dalam penguatan program gizi nasional.(*/PRI)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *