Scroll untuk baca artikel
Example 325x325
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahPeristiwa

Vale (INCO) Reklamasi 65% Lahan Bekas Tambang di Sorowako

22
×

Vale (INCO) Reklamasi 65% Lahan Bekas Tambang di Sorowako

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pusat pembibitan tanaman reklamasi tambang PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako ( foto: ist)

 

Example 300x600

 

 

 

dteksinews,Sorowako – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah melakukan reklamasi 3.819 hektare (ha) lahan bekas tambang nikel di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Penghijauan kembali lahan bekas tambang tersebut mencapai 65% dari total bukaan lahan tambang seluas 5.969 ha.

“Per April 2025, kami sudah melakukan reklamasi di lahan seluas 3.800-an ha, dengan rasio antara bukaan tambang dan reklamasi sekitar 65%. Jadi ini sudah di atas 50%,” kata Engineer di bidang reklamasi PT Vale Indonesia Nismayani saat media visit ke pusat persemaian bibit pohon reklamasi Vale di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.

Nismayani menegaskan, reklamasi dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Vale Indonesia terhadap keberlanjutan lingkungan, dan komitmen kuat untuk mempertahankan praktik penambangan hijau.

Nismayani menegaskan bahwa reklamasi bukan hanya sekadar menanam. Tapi melibatkan banyak tahapan hingga membentuk ekosistem vegetasi ke kondisi alaminya.

Dia menyebut, reklamasi dimulai dari penataan lahan, penimbunan bekas lubang tambang, pembentukan kontur, hingga revegetasi. Tahap pertama reklamasi akan dimulai saat area tambang sudah tidak lagi digunakan. Lokasi tersebut ditimbun menggunakan material tanah yang tidak mengandung unsur ekonomi, lalu dibentuk ulang kontur lerengnya agar stabil dan aman untuk ditanami.

Setelah itu, dilakukan pengendalian erosi melalui pembangunan saluran drainase menggunakan kombinasi batu dan geomate, material sintetis berwarna hijau yang berfungsi memperindah tampilan lanskap.

Tahapan berikutnya, dilakukan penghamparan tanah pucuk (topsoil), yaitu tanah lapisan atas yang disimpan sejak awal proses tambang. Tanah ini diperkaya dengan kompos organik hasil pengolahan PT Vale yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar, dengan dosis penggunaan mencapai 16 ton per ha.

Nismayani mengatakan, jumlah tanaman yang ditanam di area reklamasi tambang nikel Vale di Sorowako sudah mencapai lebih dari 5,1 juta tanaman, yang terditri dari tanaman pionir dan tanaman lokal serta endemik. Tanaman pionir yang ditanam di antaranya adalah johar, kayu angin, eucalyptus, sengon buto, suren, beringin, dan lainnya.

“Kami juga menanam pohon lokal, dengan persentase antara pionir dan lokal endemik adalah 40:60%. Komposisi tersebut sesuai dengan kebijakan atau aturan dari pemerintah,” ujar dia.

Vale Indonesia, sambung dia, bahkan melakukan penanaman pohon dengan tingkat kerapatan jauh di atas ketentuan pemerintah.

“Kalau pemerintah menerapkan per hektarenya minimum 625 pohon, Vale bisa menjamin 714 ha tanamannya. Itu standar penanaman awal, belum masuk penanaman sisipan dan sebagainya. Kalau kumulatif, bisa mencapai 1.000 pohon per ha,” ungkap dia.

Tak berhenti hanya di penanaman, Nismayani mengatakan, perusahaan melakukan pemeliharaan rutin setiap tiga bulan. Kegiatan ini meliputi pemupukan ulang, penyulaman pohon mati, dan pembersihan gulma. Pemeliharaan berlangsung hingga tanaman dinilai mampu tumbuh mandiri, umumnya dalam waktu dua hingga tiga tahun.

Memasuki tahun ketiga, PT Vale juga melakukan pengayaan dengan menanam pohon multiguna seperti pohon kayu keras dan tanaman bernilai ekonomi lainnya.

“Kami tidak hanya menanam dan meninggalkan, tapi memastikan tanaman tumbuh sehat dan lahan benar-benar pulih secara ekologis,” kata Nismayani.(*/PRI)

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *