Scroll untuk baca artikel
Example 325x325
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaNasionalPeristiwa

Teguh Santosa Terpilih Kembali Secara Aklamasi Sebagai Ketum JMSI Periode 2025 – 2030 

12
×

Teguh Santosa Terpilih Kembali Secara Aklamasi Sebagai Ketum JMSI Periode 2025 – 2030 

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa saat menyampaikan laporan pertangungjawab Pengurus JMSI Pusat periode 2020 – 2025 di arena Munas, Minggu (22/06/2025). FOTO : WARTASULAWESI.COM

 

Example 300x600

 

dteksinews, Morowali – Teguh Santosa kembali dipercaya memimpin Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) sebagai Ketua Umum periode 2025–2030.

Teguh Santosa terpilih secara aklamasi oleh seluruh Pengurus Daerah (Pengda) JMSI se-Indonesia yang hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 di Hotel The Acacia, Jakarta, yang berlangsung pada 21–22 Juni 2025.

Sidang pemilihan dipimpin oleh Dino Umahak yang sekaligus membacakan Surat Keputusan Munas tentang penetapan Ketua Umum.

“Dengan ini menetapkan Teguh Santosa sebagai Ketua Umum JMSI Periode 2025–2030,” ujar Dimo sambil mengetuk palu sidang sebagai tanda pengesahan.

Konsistensi dan komitmen Teguh Santosa dalam memimpin JMSI selama lima tahun terakhir, menjadi dasar kepercayaan penuh dari seluruh peserta Munas untuk kembali mengamanahkan jabatan ketua umum kepadanya.

Dalam sambutannya usai terpilih, Teguh Santosa menekankan pentingnya semangat kolektif untuk mewujudkan visi besar JMSI ke depan.

“Saya kira harapan kita bersama adalah mewujudkan pers nasional yang sehat dan profesional, demi bangsa dan negara yang lebih sehat dan profesional,” ujarnya.

Teguh juga menyampaikan dua pesan penting yang akan menjadi arah kebijakan JMSI ke depan. Pertama, penguatan profesionalisme pers dan memastikan perusahaan media mampu menjadi sandaran yang layak bagi karyawan.

Kedua, mendorong agar karya jurnalistik yang dihasilkan benar-benar berdampak positif dan konstruktif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Teguh juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia pers nasional dalam era transisi dan disrupsi digital.

“Kita memahami bahwa perkembangan platform digital sangat membantu banyak pihak, termasuk lembaga-lembaga pemerintah. Tapi kalau perhatian terlalu besar hanya ke digital, itu bisa menggerus masa depan pers nasional,” tegasnya.

Olehnya, Teguh Santosa mendorong agar pemerintah memberi perhatian serius kepada perusahaan pers, khususnya yang berada di daerah.

Menurutnya, pelibatan semua pihak, termasuk masyarakat, akan membuat ekosistem pers dan pemerintahan lebih sehat dan saling mendukung.

“Kita harus bisa membuktikan bahwa kita mampu membangun perusahaan pers yang profesional. Itulah sebabnya kita berkumpul dalam organisasi ini,” pungkasnya. ***

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *