dteksinees,Morowali-Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf menegaskan penolakan terhadap pembangunan intake air baku industri oleh PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) di Sungai Karaopa. Dalam rapat lanjutan yang digelar di Kantor Bupati Morowali, Iksan menyampaikan bahwa masyarakat tidak menolak investasi, namun menuntut adanya etika dan komunikasi yang baik dari pihak perusahaan.
“Ini pernyataan tegas. Kita tidak pernah menolak investasi, tapi investasi harus disertai etika terhadap rakyat. Kalau etika itu tidak ada, beginilah jadinya,” kata Iksan, Rabu (14/5).
Pemimpin muda asal Desa Labota itu menekankan pentingnya dialog antara perusahaan dan warga, bahkan untuk persoalan sekecil apa pun. Ia mencontohkan bahwa dirinya selalu membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, tanpa memandang latar belakang.
“Rakyat sekecil apa pun harus dilindungi. Kita ada karena mereka. Kantor Bupati ini dibangun dari uang rakyat. Kalau saya tidak mendengar suara mereka, sama saja saya menginjak-injak harga diri mereka,” tegas Iksan.
Dalam kasus ini, Iksan tidak sepenuhnya menyalahkan pihak perusahaan. Ia justru mengajak BTIIG untuk membangun komunikasi yang sehat dengan masyarakat demi mencegah konflik serupa di masa depan.
“Diskusi ini bukan soal siapa dibenci atau disayang. Warga Morowali pun menyayangi PT BTIIG. Tapi BTIIG harus menunjukkan etika terhadap masyarakat. Kalau Anda mengganggu dapur mereka, mereka pasti akan melawan. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati, saya mohon: jaga komunikasi,” pungkasnya.(*/PRI)