dteksinews, Morowali- Kepala dinas pendidikan dalam pernyataan resminya menyampaikan pernyataan resminya di akun @Iksanbaharudin_ yang merupakan akun sosial milik Bupati Morowali
pernyataan yang dilontarkan oleh Arifin Lakane selaku kepala dinas pendidikan Kabupaten morowali menyebut bahwa Mahasiswa Morowali yang tidak tercouver beasiswa Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali saat ini akibat kesalahan perhitungan internal yang dilakukan oleh pihak dinas. Ia menyebut bahwa antusiasme mahasiswa yang mendaftar cukup tinggi, sementara anggaran yang tersedia tidak mampu menutupi seluruh jumlah pendaftar.
“Ini murni kesalahan dari dinas yang tidak cermat menghitung jumlah mahasiswa yang mendaftar untuk mendapatkan beasiswa Rp 12 juta ini,” ucap Arifin
Sebagai bentuk tindak lanjut, sebanyak 718 mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi berkas beasiswa di Kabupaten Morowali akan dialihkan ke beasiswa BERANI CERDAS yang merupakan program bantuan beasiswa Gubernur Sulawesi Tengah saat ini
Ia juga mengucapkan permohonan maaf atas permasalahan yang terjadi saat ini.
Menyikapi hal tersebut, Taufik Tamauka yang merupakan mahasiswa morowali yang menempuh pendidikan di Kota Palu turut menyoroti ketidakmampuan pemerintah daerah dalam merumuskan dan merencanakan kebijakan dengan matang
“Jika ditinjau secara normatif, program beasiswa ini tidak ada perubahan yang begitu siginifikan dalam hal tata kelola, tata kelolanya dari periode Bupati sebelumnya hingga Bupati sekarang, semua sama, hanya nominal saja yang berubah” Ujar Taufik
Demisioner Ketua Umum IP2MM Kota Palu periode 2023 ini juga menyoroti terkait lemahnya perencanaan pada pemerintahan saat ini dalam menjalankan program.
“seharusnya sedari awal telah ada hitungan yang konkret alokasi anggaran untuk beasiswa ini, ketika anggaran untuk alokasi ke beasiswa ini kurang, kan masih bisa dilakukan Pergeseran anggaran belanja untuk membiayai program ini, itu bisa menjadi alternatif yang seharusnya dilakukan oleh pemda, lagipula dasar hukumnya kuat dan juga ini menjadi program prioritas bupati morowali saat ini” Ujar Taufik
Hingga saat ini wacana dinas pendidikan kabupaten morowali untuk mengalokasikan 718 Mahasiswa Morowali yang akan dialihkan ke program berani cerdas bukanlah solusi konkret atas permasalahan yang terjadi saat ini.
“Kepala dinas saat ini tidak Soluktif, ini justru akan menjadi permasalahan baru, persoalan nya bukan hanya di nominal, tetapi masalah keadilan sesama mahasiswa dari daerah yang sama, Ini juga simbol atas pemberian harapan palsu bagi Mahasiswa Morowali yang dinyatakan lulus seleksi berkas di Kabupaten Morowali” Ucap Taufik.
Namun dalam pelaksanaan program beasiswa Morowali, permasalahan database juga turut serta menjadi salah satu alasan tidak terakomodirnya ratusan mahasiswa morowali yang mendaftar beasiswa ini, penetapan alokasi anggaran untuk beasiswa Morowali yang ditetapkan jauh melenceng dari total Mahasiswa yang mendaftarkan diri pada program ini.
“Jika Permasalahan yang hadir terkait database Mahasiswa Morowali yang tidak mampu diakomodir oleh pemerintah daerah, seharusnya keterlibatan atau Partisipasi organisasi kedaerahan Mahasiswa Morowali yang ada dalam setiap kota dalam hal ini paguyuban Mahasiswa Morowali juga bisa turut diikutsertakan dalam melakukan pendataan Mahasiswa” Ucapnya
Koordinasi lintas sektor itu penting untuk memastikan serapan anggaran pada program beasiswa Morowali saat ini tepat sasaran dan tentunya mampu berdampak bagi Mahasiswa penerima manfaat.(rilis/dteksinews)



















