dteksinews, Donggala- Hujan deras yang mengguyur Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Selasa sore 27 Mei 2025, berubah jadi mimpi buruk. Sekitar pukul 15.30 WITA, banjir bandang tiba-tiba datang menerjang. Sungai meluap, air bercampur lumpur menghantam rumah warga, memutus akses jalan, dan membuat sebagian warga terjebak tanpa bisa keluar.
Banjir datang begitu cepat, hanya 20 menit setelah hujan mengguyur, laporan darurat sudah masuk ke BPBD Provinsi Sulawesi Tengah. Itu menandakan betapa parah dan cepatnya bencana ini terjadi.
“Hingga malam ini, hujan belum berhenti. Banyak warga masih terisolir dan sangat butuh pertolongan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Dr Akris Fattah Yunus. Tim Reaksi Cepat dan Pusdalops langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, mengevakuasi korban, dan berkoordinasi dengan aparat desa.
Sayangnya, medan yang sulit dan cuaca ekstrem bikin evakuasi tak mudah. Saat ini, kebutuhan mendesak yang dilaporkan dari lokasi adalah pengiriman tim penyelamat ke titik-titik terisolasi. Warga sangat mengharapkan bantuan cepat dari pemerintah dan relawan.
BPBD juga sudah melaporkan bencana ini ke BNPB, Kementerian Sosial, dan pejabat tinggi Sulawesi Tengah untuk segera turun tangan. Beberapa pihak sudah membagikan titik koordinat lokasi terdampak agar bantuan lebih cepat sampai.
Saat ini, situasi di lapangan belum stabil. Warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. Doa dan harapan dari banyak orang mengalir untuk Desa Wombo. Semoga pertolongan segera datang dan semua warga bisa selamat.
Banjir ini jadi pengingat betapa rapuhnya alam saat hujan tak henti. Tapi juga jadi panggilan bagi kita semua untuk saling bantu dan peduli.(***)
