dteksinews,Palu – Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, S.E., menghadiri acara peresmian Gedung Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah yang dilaksanakan di Jalan Soekarno Hatta, Kota Palu. Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula peresmian Gedung Rehabilitasi Kabupaten Morowali secara virtual melalui video conference (vicon). Selasa (22 Juli 2025).
Acara ini turut dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda Sulawesi Tengah, Forkopimda Kabupaten/Kota, para Kepala BNN se-Sulawesi Tengah, serta Kepala BNNP dari Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Dalam laporannya, Kepala BNNP Sulawesi Tengah Brigjen Pol. Ferdinand Maksi Pasule, S.I.K., menyampaikan bahwa pembangunan gedung kantor BNNP Sulawesi Tengah merupakan tindak lanjut dari kerusakan berat akibat bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi pada tahun 2018. Sejak saat itu, operasional kantor sempat dilakukan di tenda darurat, lalu berpindah ke gedung sewaan di Jalan Dewi Sartika, Palu, hingga awal tahun 2025.
Pembangunan gedung baru yang dimulai pada tahun 2024 ini didanai melalui program rekonstruksi Kementerian PUPR dengan sumber anggaran dari Bank Dunia, senilai Rp17,1 miliar. Bangunan ini berdiri di atas lahan hibah seluas 2 hektare dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan mencakup fasilitas seperti gedung utama, pos penjagaan, rumah pompa, serta rumah genset. Tahap kedua pembangunan direncanakan dimulai Agustus 2025 dengan alokasi tambahan sebesar Rp2,1 miliar untuk pengadaan AC, CCTV, genset, UPS, sistem tata suara, serta pembangunan akses jalan.
Sementara itu, pembangunan Gedung Rehabilitasi Kabupaten Morowali dilaksanakan dengan dukungan anggaran dari pemerintah daerah sebesar 3,5 miliar serta hibah operasional 500 juta. Peresmian fasilitas tersebut dilangsungkan secara virtual dan diharapkan dapat menjadi pusat pemulihan yang humanis dan berkelanjutan bagi korban penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut.
Dalam sambutan Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, M.Si., yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pengembangan Kawasan dan Kewilayahan, Irsan Bahsir, S.H., M.H., disampaikan bahwa keberadaan gedung baru ini tidak hanya menjadi simbol kebangkitan pascabencana, tetapi juga wujud komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam memperkuat institusi pemberantasan narkoba. Ia menekankan bahwa pemberantasan narkotika memerlukan kerja kolaboratif seluruh elemen bangsa, termasuk tokoh adat, agama, pemuda, dan aparat penegak hukum.
“Kita tidak hanya membangun gedung fisik, tetapi juga membangun kesadaran dan sistem ketahanan sosial untuk melawan bahaya narkoba secara menyeluruh,” tegasnya.
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., dalam amanatnya menyampaikan bahwa kantor bukan sekadar bangunan, tetapi harus dimaknai sebagai pusat pelayanan publik yang menghadirkan keadilan, perlindungan, dan rasa aman bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa BNN akan terus berkomitmen menindak tegas para bandar narkoba, sambil terus mendorong upaya pencegahan dan rehabilitasi sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia.
“Pencegahan dan rehabilitasi bukan beban, tapi investasi. Jika kita hanya menangkap tanpa memperbaiki sistem pemulihan, maka kita justru berisiko menciptakan pelaku kejahatan yang lebih berbahaya. Kami akan kejar bandar narkoba ke mana pun mereka bersembunyi,” tegas Komjen Marthinus.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan prosesi pemotongan pita dan peninjauan langsung (room tour) ke dalam gedung baru Kantor BNNP Sulawesi Tengah.(Penrem132)