dteksinews, Morowali- Kabupaten Morowali fokus membenahi sektor pertanian, khususnya di wilayah Witaponda dan Bumi Raya, dalam penyusunan RPJMD 2025–2029. Hal ini disampaikan Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, saat memimpin penjabaran perdana RPJMD dengan metode baru yang menggabungkan tiga kecamatan.
Menurutnya, persoalan utama warga di dua wilayah itu adalah akses jalan tani yang sulit, meskipun hasil pertanian melimpah.
“Sawahnya bagus, hasilnya bagus, tapi keluarnya setengah mati. Ini yang akan kita benahi dulu,” tegas Iksan, Kamis (3/7).
Selain infrastruktur, Pemkab juga menyiapkan dukungan lain seperti bibit, pupuk, alat panen, hingga sistem distribusi. Dalam jangka panjang, akan dibentuk koperasi dan kerja sama dengan pihak ketiga untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran penyaluran hasil panen.
“Pemerintah yang akan memikirkan dalam versi bagaimana petani itu punya penyaluran itu apakah dalam bentuk koperasi dan nanti juga akan ada intervensi-intervensi pihak ketiga yang akan bekerjasama untuk menstabilkan harga pasar,” tuturnya.
Iksan menegaskan, RPJMD harus disusun berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar keinginan. Ia meminta semua OPD menyelaraskan rencana kerja dengan visi dan misi daerah yang akan dikawal tim khusus.
Adapun metode Musrenbang gabungan dinilai lebih efisien dan menjadi langkah awal menyatukan persepsi pembangunan antarwilayah. Tak lupa ia juga mengingatkan agar tidak mengulang masalah seperti yang terjadi di Bahodopi, khususnya di wilayah Bungku Barat.
Dengan pendekatan berbasis kebutuhan, Pemkab berharap pembangunan lima tahun ke depan benar-benar menyentuh persoalan mendasar, terutama sektor pertanian sebagai tulang punggung daerah.(*/PRI)